Ilmu Peteranakan

cHaLiK

Rabu, 16 Desember 2009

NAFSU MAKAN DAN PALATABILITAS TERNAK

NAFSU MAKAN DAN PALATABILITAS TERNAK
OLEH : CHALIK
1.Defenisi Konsumsi
-Tingkat konsumsi (Voluntary Feed Intake/VFI) adalah jumlah makanan yang terkonsumsi oleh hewan bila bahan makanan tersebut diberikan secara ad libitum
-Tingkat konsumsi ini menggambarkan palatabilitas
-Konsumsi Potensi (P) adalah jumlah makanan yang dapat dimakan bila jumlah pemberian makanan dengan tingkat kecernaan tertentu dan minimal 0.8 bagian yang dapat diseleksi
-Tingkat konsumsi sebenarnya adalah bagian dari konsumsi potensi (P) yang dapat ditentukan oleh sifat fisik atau kimiawi dari makanan.
-Selera adalah sangat bersifat internal, tetapi erat kaitannya dengan keadaan “lapar”. Pada ternak ruminansia, selera merangsang pusat saraf (hyphotalamus) yang menstimulasi keadaan lapar.
-Ternak akan berusaha mengatasi kondisi lapar dengan cara mengkonsumsi pakan.

2. Secara umum penyaringan tigkat konsumsi ada 3 tingkatan:Panca idera, Alat pencernaan, Metabolisme

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
1.Hewannya
2.Makanan yang diberikan
3.Lingkungan hewan tersebut dipelihara

A. Faktor hewan
- Yang dimaksud faktor hewan adalah Permintaan fisiologi dari seekor hewan untuk hidup pokok dan produksi;
1. Bobot badan
-Makin tinggi bobot tubuh, makin tinggi pula tingkat konsumsi terhadap pakan.
-Meskipun demikian, kita perlu mengetahui satuan keseragaman berat badan ternak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengestimasi berat badannya, kemudian dikonversikan menjadi “berat badan metabolis” yang merupakan bobot tubuh ternak tersebut.
-Hewan yang tidak gemuk lebih banyak makan dibanding dengan hewan yang gemuk pada bobot badan yang sama
-Tingkat konsumsi akan nyata menurun bersama dengan tingkat kedewasaan sapi bersangkutan
-Induk sapi yang sedang berlaktasi akan mempunyai konsumsi 35-50 persen lebih banyak dibanding dengan induk sapi kering-kandang pada bobot badan yang sama
2. Jenis Kelamin
- Sapi dara mempunyai konsumsi 3% lebih tinggi dibandingkan dengan 3 bangsa sapi kebiri bila diberi pakan sampai fase pertumbuhan yang sama
- Sapi dara yang diberi makan sampai mencapai fase finish (kadar lemak karkas) yang sama dapat mempunyai konsumsi 5% lebih tinggi dari pada sapi jantan.
3. Umur
Sapi umur satu tahun (yearling) dalam fase awal dari periode penggemukan mengkonsumsi rata-rata 10% lebih banyak dibanding anak sapi pada bobot badan dan kerangka yang sama
4. Genetik
Sapi tipe tertentu dapat berbeda nafsu makannya yang disebabkan oleh faktor genetik
5. Tipe
- Tipe perah mempunyai konsumsi bahan kering/Berat Badan Metabolis rata-rata lebih tinggi sebanyak 8% pada fase pertumbuhan yang sama dengan tipe pedaging
- Penurunan tingkat konsumsi oleh tingkat kegemukan pada tipe perah lebih cepat dibandingkan dengan tipe pedaging.
B. Faktor Makanan
1. Kecernaan
Semakin meningkatnya nilai nutrisi sutau ransum akan meningkatkan konsumsi energi total (Netto Energy) NE samapai mencapai koefisien cerna sekitar 70%
2. Kualitas/Komposisi Bahan Pakan
Terpenuhinya kebutuhan mikroba rumen untuk menjalankan fungsinya yang normal dapat meningkatkan konsumsi pakan
3. Sifat Mengisi/Bulky dari Bahan Pakan
4. Produksi Asam Lemak Rantai Pendek (Volatile Fatty Acid)
-Asetat dalam level normal (fisiologis) menekan tingkat konsumsi
-Propionat dan butirat dalam level yang tinggi atau nonfisiologis menekan konsumsi
-Pengaruh asetat akan lebih besar pada pemberian ransum berkualitas rendah
-Propionat dapat merangsang tingkat konsumsi dengan level pemberian yang rendah bila ruminan diberi ransum berkualitas rendah.
5. pH
-Menginfuskan asam anorganik ke dalam rumen untuk menurunkan pH rumen dapat menekan tingkat konsumsi
-Penggunaan Na-bikarbonat dan karbonat atau Ca(OH)2 yang dapat meningkatkan pH rumen
C. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang berpengaruh langsung:
1. Temperatur
-Tempertur yang tinggi menurungkan tingkat konsumsi
-Temperatur dibawah optimun dari temperatur tubuhnya akan menurunkan efesiensi penggunaan pakan.
2. Kelembaban
Kelembaban udara yang meningkat akan menurunkan tingkat konsumsi pakan
3. Sinar Matahari

Faktor lingkungan yang berpengaruh tidak langsung:
1. Pengaruh cuaca terhadap kadar air bahan makanan
-Kadar air bahan makanan hijauan yang tumbuh dalam keadaan banyak hujan dan kelembaban yang tinggi akan lebib banyak mengandung air.
-Tingkat konsumsi bahan kering akan menurun pada musim hujan dan lebih tinggi pada musim kemarau
2. Pengaruh cuaca terhadap zat-zat makanan
Hijauan lebih nutrisious pada musim hujan dibanding musim kemarau



2. Konsumsi Pakan Serat
-Dinding sel (Neutral Ditergent Fiber atau NDF) adalah faktor utama yang mempengaruhi tingkat konsumsi.
-Semakin banyak makanan yang tidak mudah dicerna dalam ransum, maka tingkat konsumsi akan banyak ditentukan oleh:
1. Laju digesta dalam rumen
2. Laju digesta dalam pencernaan yang lain
3. Distensi lambung/kapasitas lambung untuk diisi
4. Deposit lemak
5. Dan atau janin
-Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi setelah mencapai titik puncak adalah
1. Chemostatik
2. Thermostatic
-Hijauan tua mempunyai sifat yang sangat volumnis (bulky) sehingga lamban tercernakan dibanding dengan bagian tanaman yang tidak berserat
-Kenaikan tingkat serat akan menurunkan tingkat kecernaan, makan hewan akan mengkonsumsi lebih banyak
-Semakin voluminous suatu bahan makanan (erat hubungannya dengan kadar NDF), maka semakin cepat hewan itu merasa kenyang.



3. Konsumsi Konsentrat
-Pakan penguat atau konsentrat yang berbentuk seperti tepung adalah sejenis pakan komplet yang dibuat khusus untuk meningkatkan produksi dan berperan sebagai penguat.
-Mudah dicerna, karena terbuat dari campuran beberapa bahan pakan sumber energi (biji-bijian, sumber protein jenis bungkil, kacang-kacangan, vitamin dan mineral).
-Kualitas konsentrat yang akan diberikan pada ternak tergantung kepada kualitas hijauan yang ditambahkan
-Kualitas konsentrat yang dibutuhkan ternak ruminansia untuk produksi daging tidak perlu setinggi kualitas konsentrat ternak ruminansia yang diperuntukan sebagai penghasil susu




4. Palatabilitas Ransum
Palatabilitas merupakan sifat performansi bahan bahan pakan sebagai akibat dari keadaan fisik dan kimiawi yang dimiliki oleh bahan-bahan pakan yang dicerminkan oleh organoleptiknya seperti:
- Penampakan,
-bau, rasa (hambar,asin, manis, pahit),
-tekstur dan temperaturnya.

-Ternak ruminansia lebih menyukai pakan bentuk butiran (hijauan yang dibuat pellet atau dipotong) daripada hijauan yang diberikan seutuhnya.
-Oleh karena itu, rumput yang diberikan sebaiknya dipotong-potong menjadi partikel yang lebih kecil dengan ukuran 3-5 cm.
-Hewan akan merumput terus menerus pada hijauan yang disukai pada suatu padang penggembalaan walaupun jumlah hijauan tersebut kurang.
-Penciuman dapat menyebabkan ternak ruminansia untuk menolak suatu pakan sebelum mengkonsumsinya.
-Pastora yang berbau feses tidak akan disukai oleh ternak untuk merumput
-Ruminan besar (sapi dan kerbau) menggunkan jenis/bagian hijauan yang relatif lebih kasar
-Kambing lebih menyukai merambam (browsing) daun-daunan yang biasanya tidak disukai domba.

5. Konsumsi Energi dan hubungannnya dengan Daya Cerna
-Pakan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi (tidak banyak mengandung serat kasar banyak) mempunyai kecernaan yang tinggi
-Pakan berserat akan menurunkan tingkat kecernaan pakan, sehingga ternak akan mengkonsumsi pakan lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

peternakan
inseminasi
pakan ternak

it's me

it's me
chalik in the bloger