Ilmu Peteranakan

cHaLiK

Rabu, 16 Desember 2009

nutrisi ruminansia

nutrisi ruminansia
oleh : chalik
Kondisi pakan yang baik terdiri dari :
- pH 6,5
- jenis pakan
- struktur pakan
- suhu 39 derajat Cellcius

tipe-tipe mikroba :
- bakteri =mencerna serat kasar, mencerna serata kasar sellulosa, hemisellulosa, dan lignin yang membentuk bakteri
- protozoa
- fungi (jamur)
- lipolitik

• peranan penting nutrisi air adalah
- sebagai pelarut
- sebagai media transportasi, masuknya unsur-unsur lain kedalam tubuh dan pengeluarannya dari sel-sel tubuh.
- Sebagai media tranportasi sisa metabolisme
- Sebagai pengatur temperatur

• asam yg bisa dicerna antara sellulosa dan hemisellulosa yaitu amilotik, selulotik, hemilolitik, pektinolitik.

• Absorpsi nutrien yang dibuttuhkan : protein, KH, Selulosa, Lemak, Laktosa, Selulosa.

• Absorpsi nitrien dipengaruhi oleh :
- Jenis pakan yg dikonsumsi (kasar/halus)
- Kualitas pakan
- Struktur pakan

• Pengukuran daya cerna konvensional terdiri dari 2 periode yaitu :
- Periode pendahuluan, yg berlangsung 7-10 hari dan pakan atau ransum diberikan paling sedikit 2 kali sehari.
- Periode koleksi, yg berlangsung 5-15 hari dan pada hewan monogastrik suatu indikator atau selama periode ini feses dikumpulkan

• Invitro
Lebih efisien (waktu, materi, tenaga, biaya)
A. Penentuan daya cerna secara invitro
- menggunakan tekhnik tilley (terrey 1963) yg hanya menirukan pencernaan pada rumen.
- Tilley dan terry menyarankan suhu 38-39 celcius dan pH 6,8-6,9.
- Dilakukan modifikasi oleh minson dan mclead dgn menggunakan sistem 2 tahap
- Sampel pakan yg akan digunakan digiling melalui semingan 1 nm
- Tabung fermentasi yg digunakan adalah tabung poly ethilen

B. Metode penelitian invitro pd ruminansia
- Tahap 1, dalam fermentasi selma 48 jam bertujuan untuk menirukan pencernaan dalam rumen
- Tahap 2 dgn menggunakan pepsin asam selama 24 jam bertujuan untuk menirukan pencernaan dalam rumen

• Daya Cerna Pada Ruminansia

- Diges tibility (daya cerna)
a. Bagian zat makanan yg tidak diekskresikan dalam feses
b. Biasanya dinyatakan dalam bahan kering
c. Bila dinyatak dalam persentase disebut koefisien cerna

- Proses pencernaan pada ruminansia
a. Mekanik (mulut)
b. Fermentatip (enzim mikroorganisme)
c. Hidrolisis (enzim-enzim pencernaan induk semang)

- Pakan ruminansia terdiri dari
a. Hijauan (bulky, serat kasar tinggi, kecernaannya rendah.

- Faktor-faktor yg mempengaruhi ddaya cerna :
a. Suhu
b. Komposisi pakan (serat kasar/ligin, lemak, protein)
c. Komposisi ransum (adanya efek asosiasi, perlu ada keserasian zat-zat makanan dr stiap pakan.
d. Penyiapan pakan (fisik, kimiawi/NaOH, biologis/fermentasi)
e. Jumlah pakan (jumlah pakan yg dikonsumsi sedikit lebih rendah dari kebutuhan pokok meningkatkan daya cerna, bila diberikan jumlah ransum 2 kali dari kebutuhan pokok menurunkan daya cerna.

- Pencernaan dibagi atas tiga (in vivo, In vitro, In Sacco)
a. In vivo
A. Konvensional (koleksi total)=konsumsinya berapa per hari, feses berapa per hari
B. Tujuan utama beternak yaitu ; ternak dapat memupuk, lebih hemat, sbgai bhn hidup.

• Fungsi saluran pencernaan :
1. Melindungi tubuh dari infeksi mikrobia
2. Menyalurkan makanan yg ditelan
3. Melarutkan atau merombak makanan melalui mekanis, hidrolisis atau enzimatis dan fermentatif
4. Menyerap serat makanan dan mengeluarkan bahan yg tdk dicerna.

• Fungsi dari rumen, retikulum, omasum dan obamasum :
1. Sebagai alat mekanis
2. Penghasil bakteri pencerna serat kasar
3. Penghasil protein dan asam amino esensial
4. Mensintesis vit B

• Fungsi rumen
1. Sebagai tempat penampungan makanan yg dikonsumsi untuk sementara waktu

• Pemecahan pakan terhadap mikroba menghasilkan :
1. Asam-asam lemak
2. Amoniak
3. Glukosa

• Bentuk retikulum = seperti sarang lebah.perut jala, terjadi fermentasi bahan pakan dan sebagai sumber protein mikrobia
• Bentuk omasum=buku-buku/perut buku yg berfungsi untuk menggiling makanan dan menyerap sebagian besar air
• Bentuk obamasum=dimana sebagai tempat hasil pencenaan dr 3 yaitu rumen retikulum omasum dan juga diserap dari obamasum
• In Sacco= teknik kantong kolon yg disiku basikan kedalam rumen, tekhnik ini memberikan gambaran bagaimana proses suatu pakan didegradasikan dan difermentasikan oleh mikroba rumen.

• Hasil evaluasi pakan dengan tekhnik in Sacco dipengaruhi oleh :
1. Karakteristik pakan
2. Posisi kanting nilon dalam rumen
3. Porosihis kantong
4. Ukuran partikel sampel pakan yg akan diukur.
5. Perbandingan jauh sampel dengan luas permukaan kantong

Beberapa kesalahan data daya cerna:
Zat makanan yg tdk ada dalam feses telah dicerna dan diabsorpsi

Tetepi kenyataannya tidak karena zat-zat makanan hilang dalam bentk gas melalui eruktasi (tdk absorpsi)

Merupakan daya cerna yg sesungguhnya

N.Endagenaous dari enzim-enzim pencerna mikroba rumen atau dinding sel saluran pencernaan jauh keluar bersama feses

Menurun daya cerna yg sesungguhnya yaitu daya cerna protein

• Koefisien cerna sebenarnya =(zat makanan yg dikonsumsi)-(zatmakanan metabolis)/(zat makanan yg dikonsumsi)X 100%
• Waktu referensi pakan dalam saluran pencernaan
1. Ruminansia mempunyai kapasitas lambung yg sangat besar
2. Tetapi jumlah ya dapat dimakan terbatas oleh kecepatan pencernaan dan sisa makanan yg dapat dikeluarkan
• Kecepatan pengeluaran makanan dari zat makanan dipengaruhi oleh :
1. Absorpsi dari bahan pakan yg dapat dicerna
2. Kecepatan aliran bahan-bahan yg tdk dpt dicerna melalui usus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

peternakan
inseminasi
pakan ternak

it's me

it's me
chalik in the bloger